Senin, 30 November 2009

tokek ekor cabang 4



Tokek (gecko) yang satu ini memang agak unik. Bentuknya kecil, beratnya kurang dari satu ons. Ekornya bercabang empat. Cabangnya juga unik, berbentuk seperti bunga. Besar cabang ekornya tak sama, ada yang kecil, ada yang besar. Gecko ini ditemukan di sebuah hutan di Kalimantan Selatan beberapa bulan lalu.

Cerita seputar penemuannya juga cukup menggelitik. Konon tokek ini telah diintai oleh pemburunya selama beberapa bulan. Tokek ini selalu berhasil menyembunyikan diri jika akan ditangkap. Tokek ini berhasil ditangkap setelah melalui sebuah ritual khusus. Tapi, saya tak paham soal ritual itu. Yang saya tahu bentuk ekor tokek ini sangat unik. Kalau berjalan terlihat lucu.

Saat berada di kandangnya, tokek ini juga nyentrik. Sejak pertama ditempatkan di kandangnya, dia selalu memilih satu tempat dan sangat jarang berpindah. Dia suka tempat yang gelap. Bahkan, selama beberapa hari, dia bisa tahan 'bertapa' di satu titik saja. Soal makanan tak ada yang istimewa, makanan kesukaannya jangkrik.

Oleh pemiliknya, tokek ini tidak diperlakukan secara istimewa. Dia dikandangkan bersama sekitar 10 ekor tokek lain. Maklum, pemiliknya adalah seekor kolektor tokek. Terakhir, tokeknya berjumlah sekitar 6000 ekor. Tokek itu dibiarkan lepas di sebuah kamar di depan rumahnya.

Uniknya, sejak memelihara tokek ini, pemiliknya mengaku selalu mendapat keberuntungan. Beberapa bisnisnya yang selama ini macet, tiba-tiba dan tanpa disangka-sangka berjalan lancar. Selain itu, miracle selalu hadir dalam kehidupannya. Pokoknya, sejak memelihara tokek ekor cabang empat ini, kata dia, kehidupannya berubah total menjadi menyenangkan.

Pemiliknya mengaku, sudah banyak orang yang berniat membeli tokek ini. Beragam tawaran harga telah dilontarkan, tapi oleh pemiliknya tak mau dilepas. Bahkan, ada orang yang menawar sambil membawa uang cash Rp 1 miliar tapi tak dilepasnya. Ada pula orang Jakarta yang meneleponnya, orang itu berniat membeli tokeknya seharga Rp 2 miliar. Tapi karena orang itu minta transaksi di Jakarta, pemiliknya tak mau. Dia ingin transaksi di rumahnya. Dari banyak orang yang kesengsem dengan tokek itu, kebanyakan adalah orang China. Bahkan, ada beberapa orang yang menawar hingga berkali-kali tapi tetap tidak dilepas.

Beberapa orang yang berminat membeli, mereka mengaku tokek itu memang dipercaya membawa keberuntungan. Jika ekor dua adalah victory, ekor cabang empat adalah dobel victory. Soal benar tidaknya, itu sangat subyektif, tergantung yang memercayainya. Yang jelas, dengan ekornya yang bercabang empat, tokek ini sangat cantik. Jika berjalan sangat lucu. Semoga memang bisa membawa banyak keberuntungan.
Read More......

Rabu, 25 November 2009

beternak tokek

Tokek sekarang sudah menjadi menjadi fenomena. Nilai jualnya yang sangat tinggi membuat banyak orang yang beralih profesi menjadi peternak tokek. Tokek selain digunakan untuk pengobatan, dapat juga digunakan sebagai hewan peliharaan atau binatang hias yang cukup jinak terutama untuk jenis Leopard. Beternak tokek merupakan hal yang gampang-gampang susah, kurangnya informasi yang tersedia mengenai cara beternak tokek membuat masyarakat masih kurang berminat untuk beternak tokek. masyarakat lebih memilih menangkapnya dari alam liar. Berikut adalah tips beternak tokek yang baik:

1. Kandang
Kandang tokek dapat menggunakan aquarium yang agak luas dengan ukuran 20-30 gallon. Pada bagian atas kandang dapat ditutup menggunakan jala dengan ukuran mesh yang kecil. Tokek tidak bisa meloncat dan tidak mempunyai toe pads untuk memanjat kaca kandang. Atau bisa membuat sendiri kandang tokek dari bahan tripleks atau papan lunak.
Tokek betina dapat dikandangkan secara bersama (asalkan ukuran relatif sama), tetapi untuk jantan dewasa sebaiknya dikandangkan pisah karena dapat saling berkompetisi dan saling membunuh. Sedangkan 1 ekor jantan bisa dikandangkan bersama dengan beberapa ekor betina(setelah sama-sama bertbobot kurang lebih 45 gram). Untuk tokek yang dikandangkan bersama maka ukuran tokek harus selalu diperhatikan karena kemungkinan satu tokek mempunyai ukuran yang lebih besar/pertumbuhan badan lebih cepat daripada tokek yang lain, oleh karena itu untuk tokek yang uk lebih besar harus dipisahkan segera supaya pertumbuhan badan menjadi merata dan tidak terjadi kompetisi makanan yang tidak seimbang. Untuk tokek betina yang masih ukuran kecil tidak boleh reproduksi dlu karena akan berdampak buruk pada kesehatan tokek tersebut.

2. Media/Substrat
Media yang baik untuk digunakan dalam kandang tokek adalah dengang menggunakan pasir terutama untuk tokek dengan ukuran panjang 5-6 inch dan tokek yang sudah dewasa. Pasir yang digunakan harus pasir yang sudah bersih dan dengan ukuran yang cukup halus (0,5mm).Tetapi untuk tokek yang masih kecil (belum mempunyai panjang 5-6 inch) sebaiknya jangan menggunakan media pasir karena pasir bisa tertelan dan membahayakan kesehatan tokek. jadi untuk tokek yang masih ukuran kecil dapat menggunakan alas handuk/kertas koran walaupun mempunyai kekurangan yaitu kandang harus lebih sering dibersihkan.

3. Suhu Kandang
Suhu kandang harus selalu dipantau dengan menggunakan termometer, batas maksimum suhu kandang adalah 90 derajat farenheit. Hindari pemasangan lampu pijar atau lampu uv dalam kandang. Kandang sebaiknya dalam kondisi gelap, mata tokek yang terkenal sinar dapat menyebabkan tokek menjadi stress sehingga menyebabkan tokek tidak mao makan dan mati. Untuk pencahayaan dapat menggunakan lampur merah karena tokek mempunyai sifat tidak bisa melihat warna merah. Sebaiknya hindari meletakkan batu dalam kandang karena dapat menyebabkan panas yang berlebih dalam kandang.

4. Tempat Berlindung
Kandang sebaiknya dilengkapi dengan pelindung karena tokek merupakan hewan noktural (hewan yang lebih senang dalam kondisi gelap). Tokek mempunyai sifat hidup bersembunyi di bawah batu atau reruntuhan jadi sebaiknya kandang dilengkapi dengan pelindung dengan lubang yang cukup besar. Kandang tokek dapat dilengkapi dengan beberapa pelindung(shelter) yang bisa terbuat dari kardus, kotak kecil atau kertas.

5. Pergantian Kulit
Seperti binatang reptil lainnya tokek juga mengalami siklus pergantian kulit. Frekuensi pergantian kulit tergantung pada umur dan pertumbuhan tokek. Untuk ukuran kecil lebih sering ganti kulit dibandingkan yang ukuran besar. Pergantian kulit ditandai dengan warna kulit yang semakin pudar dan keputih-putihan. Hal yang perlu diperhatikan ketika terjadi pergantian kulit yaitu kelembapan kandang dan kulit harus lepas dari badan tokek sampai sempurna. Kelembapan kandang harus lebih tinggi saat terjadi pergantian kulit. Pada saat pergantian kulit dapat menggunakan media kotak stereoform.

6. Minuman
Walaupun tokek berasal dari lingkungan yang kering, kandang harus dilengkapi dengan fasilitas minum yang tersedia 2-3x minggu perminggu.

7. Makanan
Makanan yang disarankan untuk tokek adalah jangkrik, ulat, cacing dan anak tikus yang masih berumur beberapa hari.

sumber: www.tokektokek.blogspot.com Read More......

Senin, 23 November 2009

jenis ekor cabang dua

Ini adalah hasil penelusuran tentang tokek (gecko) ekor cabang. Ternyata tokek ekor cabang ada banyak jenis, mulai dari cabang dua hingga empat (sejauh ini cabang terbanyak yang saya dapat baru cabang empat). Untuk tokek ekor cabang dua, ada banyak jenis: ada yang cabang dua sama besar, cabang dua besar sebelah, cabang dua tapi yang satu menghadap ke atas (cagak langit), cabang dua yang satu kecil menghadap ke bawah, dan lain-lain.


Dari banyak jenis itu, ternyata mempunyai sebutan sendiri-sendiri, ada yang disebut ekor duyung, ekor cagak langit, ekor tusuk bumi, ekor belah, dan lain-lain. Tentu saja, dari bermacam-macam jenis itu, ekor cabang juga mempunyai khasiat sendiri-sendiri. Misalnya, ekor cabang duyung dipercaya sebagai pembawa ketenangan, ekor cabang bumi untuk kesaktian, ekor cagak langit sebagai pembawa keberuntungan (finansial) dan kemenangan, ekor cabang besar sebelah pembawa kelancaran, dan lain-lain.

Sementara untuk ekor cabang empat, sejauh ini baru satu ekor yang berhasil ditemukan di Indonesia. (mungkin Anda pernah melihat?). Nah tokek ekor cabang empat ini, oleh pemiliknya disebut dobel victory atau pembawa keberuntungan ganda. Menurut pemiliknya yang orang Kalimantan Selatan, tokek ini diyakini telah membawa banyak keberuntungan dan keberkahan bagi diri dan keluarganya. Makanya dia sangat sayang dengan gecko yang satu ini. Bahkan, tokek ini katanya pernah ditawar seharga Rp 2 miliar tapi belum dilepas.

Nah, itu sekilas tentang tokek ekor cabang yang saya pelajari. Namun yang jelas, orang-orang Tionghwa atau orang-orang China sangat mempercayai keberadaan tokek ekor cabang ini sebagai pembawa keberuntungan dan keberkahan. Bagi masyarakat pencinta tokek, silakan ditafsirkan sendiri-sendiri.


Banjarmasin, 24 November 2009 Read More......

Sabtu, 21 November 2009

sang pembawa keberuntungan



tokek ekor cabang dua (sang pembawa keberuntungan)

Selain ukuran atau berat tokek, ternyata ada jenis tokek lain yang dihargai sangat tinggi, yaitu tokek yang ekornya bercabang dua. Bagi sebagian orang, tokek ekor cabang dua ini membawa keberuntungan dan kemenangan. Tak heran tokek ini ditawarkan hingga miliaran rupiah.

Namun, sangat sulit mencari tokek jenis ini. Hanya ada beberapa tokek ini di alam lepas. Bagi yang mendapat tokek jenis ini, bisa digolongkan sebagai orang yang sedang dilimpahi keberuntungan. Bagi orang-orang China, baik yang tinggal di Indonesia, di China atau di negara lain, tokek jenis ini dipelihara di rumah karena membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Tokek ekor cabang dua ini bentuknya bermacam-macam, ada yang sama besar cabangnya, tapi ada pula yang besar cabangnya tidak sama. Tapi dari segi keberuntungan tetap berkhasiat sama saja.

Banjarmasin, Minggu 22 nov 2009
Read More......

Jumat, 20 November 2009

tokek 1,3 miliar


Sebulan terakhir saya menggeluti usaha jual beli tokek (gecko). Meski belum mendapat profit yang menggiurkan, tapi saya optimis usaha pertokekan ini bakal mengubah nasib saya. Keyakinan saya bertambah saat dua hari lalu (Rabu, 18 Nov 2009) tokek (gecko) yang saya tawarkan selama lima hari terakhir, akhirnya dibeli orang sebesar Rp 1,3 miliar.

Tapi sayangnya, saya tidak mendapat fee karena yang berhasil menjualkan si gecko itu teman saya, bukan saya. Saya sudah berupaya menawarkan tokek jenis batu manik seberat 2,15 kilogram itu ke beberapa orang. Tanggapan buyer beragam. Tapi dari empat buyer dan broker yang menawar, semuanya berani bayar di atas Rp 500 juta.

Meski saya tidak mendapat fee, setidaknya saya kini menjadi yakin bahwa tokek memang dihargai sangat tinggi. Selain itu, saya dapat tambahan pengetahuan tentang tokek. Tentu saja ada beberapa kategori tokek yang dihargai sangat tinggi (hingga miliaran). Dari beberapa konfirmasi dengan buyer dan broker, baik di Yogyakarta, Banjarmasin (tempat saya tinggal), atau di Jakarta, ada tiga tokek yang laku mahal, yaitu totol merah, totol hitam, dan tokek batu dengan berat di atas dua kilogram.

Dari beberapa referensi yang saya baca, memang ada beberapa jenis tokek lain yang mahal harganya, di antaranya tokek buntut bercabang, tokek leopard, dan tokek tertentu untuk mistik. Nah, dari beberapa jenis tokek itu, yang saya yakini berharga sangat mahal adalah tokek batu (berat di atas dua kilogram), tokek rumah dan tokek pohon berkulit totol. Untuk yang tokek batu saya sudah menyaksikan sendiri harganya. Tokek yang sempat saya tawarkan itu akhirnya dibeli orang Samarinda seharga Rp 1,3 miliar.

Sebetulnya, saya sempat menawarkan tokek itu ke beberapa buyer dan broker di Jakarta dan Yogyakarta. Sebelumnya saya sempat minder ketika teman saya yang punya tokek itu menyuruh saya menawarkan tokek batunya seharga Rp 2 miliar. Tapi setelah saya coba, saya malah kaget sendiri karena buyer pertama saya (dari Jakarta) langsung menawar Rp 1 miliar. Tapi karena dia tak mau transaksi di Banjarmasin, akhirnya batal deal. Prospek kedua dari penawaran tokek batu manik ini adalah, seorang broker dari Jakarta. Dia berani membayar tokek ini Rp 1 miliar, tapi dia minta komisi belah semangka (Rp 1 miliar dibagi dua).

Sebelumnya telah saya sanggupi, dengan catatan saya minta DP 10 persen dari Rp 1 miliar. Awalnya dia menyanggupi, tapi setelah saya tunggu hingga dua hari tak ada kabar, lalu saya cari buyer lain. Buyer ketiga datang dari kota saya sediri. Dia berani membayar Rp 750 juta untuk tokek saya. Tapi sayangnya, ketika kami berangkat ke rumah teman untuk melihat tokek itu, ternyata ada buyer lain. Celakanya, buyer itu sudah menyiapkan uang cash Rp 1,3 miliar sesuai kesepakatan sebelumnya.

Dengan langkah gontai, saya dan calon buyer saya mundur teratur. Saya tak jadi dapat fee. Tapi saya tak patah arang. Saya makin giat mencari tokek dan buyer ke mana pun. Hari pertama paskatokek itu laku, saya ditawari tokek batu. Tapi beratnya hanya 5 ons dan letaknya di Palangkaraya. Orangnya minta sekian juga per ons. Saya akan memastikan melihat tokek itu dalam beberapa hari ke depan. Jika memang memungkinkan, tentu saja petualangan menjual tokek akan berlangsung makin seru.

Ayo kawan, bagi yang tertarik dengan bisnis tokek jangan khawatir. Mari kita terus berupaya, pasti ada jalan untuk kita. Salam....


Banjarmasin, 20 November 2009 Read More......

Kamis, 19 November 2009

tokek antitumor

Kini, tiap orang pasti tertegun dengan tokek. Betapa tidak, hewan berkulit totol-totol ini tiba-tiba jadi primadona. Di berbagai daerah di belahan negeri ini, orang sibuk berburu tokek. Ya, karena harganya yang melambung fantastis.

Meski banyak yang meragukan tingginya harga tawar tokek, tapi banyak pula yang percaya. Bagi yang tak percaya, mungkin mereka melihat fenomena tokek ini sama dengan bunga anturium yang juga melambung beberapa waktu lalu, tapi kini hilang tanpa kabar. Bagi yang percaya, mungkin sudah membuktikannya.

Nah, ini ada sedikit referensi dari koran terpercaya, untuk apa tokek itu. Jadi, bagi yang percaya silakan berburu, dan bagi yang belum percaya silakan simak tulisan berikut ini. Ini adalah berita dari kompas.com.

Sebuah penelitian mengidentifikasi bahwa binatang sejenis cicak yang disebut tokek dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional China atau traditional Chinese medicine (TCM) memiliki efek anti-tumor.

Sifat anti-tumor ini ditunjukkan melalui kemampuan menghambat tumor dengan cara memperkuat energi tubuh. Tim yang diketuai Prof Wang dari Universitas Henan, China, menunjukkan bahwa zat aktif tokek tidak hanya meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dari suatu organisme, tetapi juga menginduksi sel-sel tumor apoptosis (yang membunuh dirinya sendiri) serta menekan ekspresi protein VEGF dan bFGF, faktor pendukung berkembangnya kanker.

Kemoterapi—salah satu metode utama dalam pengobatan kanker yang kerap dilakukan para dokter saat ini—memiliki kelemahan karena tidak bisa selektif menyerang sel kanker sehingga memengaruhi zat antikanker itu sendiri, juga mengandung racun.

Pada 40 tahun terakhir ini, para ahli dari China telah mendapatkan dan menggunakan metode pengobatan kanker yang lebih efektif, yang diintegrasikan dengan TCM plus kemoterapi. Temuan-temuan tentang hal ini telah dipublikasikan setahun lalu pada 7 Juli 2008 di World Journal of Gastroenetrology (Jurnal Gastroenterologi).

Nah, masih ragu soal kedahsyatan harga tokek, atau jadi percaya. Silakan saja...
Read More......

Rabu, 18 November 2009

tokek raksasa







Ini tokek raksasa yang ditangkap di hutan pedalaman Kalimantan. Berat 2,15 kilogram, panjang 75 cm. Tokek ini sudah dibeli orang Samarinda Rp 1,3 miliar. Mau transaksi tokek, kirim email ke: milirwae@yahoo.co.id Read More......